MINYAK URAPAN

Di Alkitab ada simbol-simbol yang dipergunakan dalam pelayanan, misalnya: baptisan mempergunakan air, perjamuan kudus mempergunakan roti dan anggur dan untuk menyucikan digunakan garam. Adapun untuk berdoa, para murid Tuhan Yesus dan jemaat mula-mula di Perjanjian Baru mempergunakan minyak.

-- (Markus 6:13) – “Mereka (para murid) mengusir banyak setan, dan MENGOLES banyak orang sakit dengan MINYAK dan menyembuhkan mereka.”

--(Yakobus 5:14) – “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua
jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta MENGOLESNYA dengan MINYAK dalam nama Tuhan.”

Minyak urapan untuk berdoa pada masa itu mempergunakan minyak zaitun, yang dioleskan pada bagian tubuh yang sakit atau dituang pada bagian tubuh yang luka.

Minyak urapan untuk berdoa ini berbeda dengan minyak urapan yang disebutkan dalam Kitab Perjanjian Lama. Minyak itu dalam Perjanjian Lama digunakan mengurapi raja atau imam dibuat dengan campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah dan menjadi minyak urapan yang kudus (Keluaran 30:25). Orang awam dilarang membuat minyak urapan kudus seperti itu, dan jika ada yang membuat campuran itu harus dihukum mati (Keluaran 30:33).

--(Keluaran 30:25) – “Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus.”

--(Keluaran 30:33) – “Orang yang mencampur rempah-rempah menjadi minyak yang semacam itu atau yang membubuhnya pada badan orang awam, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya.”

Minyak urapan yang sekarang ini banyak dipergunakan adalah minyak zaitun/olive oil atau minyak goreng biasa yang didoakan Hamba Tuhan atau didoakan sendiri, gunanya untuk sarana dalam berdoa seperti yang terdapat di dalam Yakobus 5:14.

Selain untuk mengoles pada orang yang sakit, juga untuk menyucikan atau doa peneguhan. Di gereja Katolik, minyak digunakan untuk mengurapi dalam sakramen perminyakan - untuk orang- orang yang sakit parah atau lansia.

Dalam melayani Pelepasan dan Pemulihan, kita PD Yoel Ministry menggunakan minyak urapan yang dioles dalam bentuk tanda salib di dahi kepala, atau dioles pada bagian yang sakit. Jika mendoakan rumah, minyak urapan dioleskan dalam bentuk tanda salib kecil di dinding, jendela, pintu, lantai, perabotan rumah atau kendaraan yang didoakan.

Secara fisik yang dilihat adalah kita mengoleskan minyak urapan ke bagian-bagian atau perabotan rumah, tetapi di dalam Roh terlihat sinar putih biru yang menyelubungi dan melindungi rumah yang didoakan.

Pada saat doa penyucian rumah, maka semua roh teritorial yang mengikat tanah, bangunan maupun perabotan rumah, diikat dan dihancurkan di dalam nama Tuhan Yesus. Roh-roh setan yang bercokol itu hilang lenyap digantikan dengan perlindungan sinar putih biru dari surga. Begitu juga kalau kita menginap di hotel, maka yang pertama kali kita lakukan adalah menyucikuduskan kamar hotel dengan mempergunakan minyak urapan.

Minyak urapan bisa diperoleh dari gereja-gereja yang menyediakannya setelah didoakan oleh hamba Tuhan. Tetapi jika tidak ada, kita bisa membuat minyak urapan untuk berdoa, dengan mempergunakan minyak Zaitun/olive oil yang bisa dibeli di toko-toko swalayan atau minyak goreng.

Untuk minyak urapan, saya biasa membeli olive oil/minyak zaitun yang harum di toko swalayan kemdian
memasukkan ke dalam botol parfum kecil dengan ujung bola rol yang dibeli di toko parfum harganya Rp 5 ribu-an, sehingga praktis dimasukkan di tas Alkitab atau di saku.

Minyak itu kita doakan dengan tumpang tangan, “Tuhan Yesus,suci kuduskan dan berkati minyak ini dengan kemuliaan Allah Bapa, kuasa darah Kristus, Api Roh Kudus, dan segenap kuasa kebenaran Firman Tuhan - menjadi minyak urapan untuk pelayanan doa yang berkuasa. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”

Mengenai minyak urapan ini ada pengalaman bu Naomi yang mau mencoba berdoa dengan mempergunakan minyak urapan. Bu Naomi tinggal di Singapore beribadah di gereja tradisi. Kemudian saya sharing mengenai minyak urapan seperti di atas. Di rumahnya bu Naomi ternyata mempunyai olive oil, kemudian didoakan sendiri tumpang tangan dengan mempergunakan doa di atas.

Pada malam hari pada saat semuanya tidur, rumah disucikuduskan dengan mempergunakan minyak urapan, dioleskan di pintu, jendela, dinding dll.

Pagi harinya pembantu yang bekerja di sana bercerita bahwa malamnya dalam mimpi dibangunkan suara, “Bangun, ayo bantu ibu repot”; dan diperlihatkan bu Naomi sedang ‘memasang’ teralis besi putih mengelilingi rumah. Dia sempat bangun dan heran karena itu jam satu malam dan rumah sunyi senyap. Mengenai perintah ‘disuruh membantu’, ternyata maknanya yaitu disuruh mendukung berdoa.

Pada saat itu dia heran, masak semua bagian rumah dipasangi teralis, nanti bagaimana bisa lewat. Pagi harinya dia memeriksa satu persatu jendela dan pintu, semuanya masih terbuka seperti biasanya. Teralis cahaya putih itu hanya bisa dilihat di dalam Roh sebagai bentuk perlindungan atas rumah bu Naomi yang sudah didoakan disucikuduskan dengan minyak urapan.

Ada pengalaman iman anak Tuhan yang lain, bersaksi bahwa pada sore hari hatinya digerakkan Tuhan Yesus mengurapi dan mendoakan seluruh rumahnya dengan minyak urapan. Pagi hari berikutnya ada tetangga depan rumah yang bercerita, bahwa ketika bangun tengah malam dia melihat melalui jendela, bahwa rumah anak Tuhan itu sedang terbakar. Tetapi anehnya api berwarna putih kebiruan menyala menyelubungi seluruh rumah.

Ketika melihat ‘kebakaran’ itu dia tidak takut, tetapi justru ada damai sejahtera yang bergulung-gulung yang melingkupi hatinya. Pada saat itu dia tahu bahwa itu bukanlah rumah yang terbakar tetapi penglihatan di dalam Roh.

Itu adalah bentuk lain dari perlindungan Tuhan di dalam Roh seperti yang dinyatakan dalam Zakharia 2:5, bahwa Tuhan melindungi anak-anakNya dengan tembok berapi sekeliling dan kemulianNya diam di tengah-tengah rumahnya. Luar biasa sekali. Puji Tuhan!

-- (Zakharia 2:5) – “Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

Tuhan Yesus melalui peristiwa itu menunjukkan dua hal - yang pertama: setiap anak Tuhan mempunyai kuasa yang sama untuk membuat dan mendoakan minyak urapan. Kedua, berdoa dengan minyak urapan dinyatakan oleh Tuhan Yesus berkenan dihadapanNya, sehingga setiap perlindungan dan kuasa doa yang diminta langsung diberikan di dalam Roh.

---

Sekarang ini sebagai anak-anak Tuhan di mana pun kita bisa mencoba mengalami sendiri bertemu secara langsung dengan Tuhan Yesus dan mengalami sendiri setiap kuasa surgawi yang telah disediakanNya di setiap FirmanNya di dalam Alkitab.

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

Maranatha – Datanglah Tuhan Yesus ! (Wahyu 22:20)

(Indriatmo/PD Yoel Ministry)

* * * * *

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA